Tuesday, February 10, 2009

Bersyukur yang tak perlu di ukur

Nggak tau kenapa akhir-akhir ini gue lagi sering dengerin lagunya Enya - Now We Are Free sebelum tidur. Hmmm, rasanya tenaaaaang banget, apalagi kalau sebelumnya udah dibasuh oleh percikan wudhu dan indahnya gerakan shalat.

Hampir sebulan lebih gue udah beranjak di "rumah baru", rumah iklan yang baru. Dirumah ini gue belajar banyak hal, bertemu dengan banyak orang dan bertemu dengan banyak tantangan.
Diluar itu semua gue menemukan sebuah kalimat yang nggak henti-hentinya gue ucapin tiap pagi dan sebelum tidur.

Kata ini yang bikin gue mengerti betapa indahnya kebersamaan, betapa indahnya senyuman orang banyak, betapa indahnya sebuah introspeksi, betapa baiknya ketika kita diingatkan dengan sebuah masalah, betapa dan betapa itu sangat gue tunggu2.

Gue berterima kasih pada sebuah tim yang bisa bikin gue terharu atau bahkan semangat menggebu-gebu. Terimakasih buat pak heri, pak heru, pak eko, mbak vivi, deri, dan oka. Dari kalian gue belajar dan takkan pernah belajar bahwa iklan bukan hanya perkara deadline, bukan hanya masalah layout yang dramatis, bukan juga hanya soal ide yang brilian dan bukan melulu bicara brainstorming penuh dengan strategi jitu

Dari rumah baru ini gue belajar untuk selalu bertemu kata syukur, bertemu titik puas, bertemu nilai penghormatan dan bertemu kalian tiap hari, walau mungkin bibir selalu menyimbolkan efek cemberut yang belakang lagi marak :P

Entah kenapa gue udah mulai bisa jatuh cinta dengan rumah baru ini, rumah yang ingin gue jaga, ingin gue besarin bersama tim hebat ini. Rumah yang demi tim hebat itu gue rela memeras ikhlas waktu hidup gue. Mikirin menangin pitching supaya kalian bisa naikin gaji, bisa selalu tersenyum dan bercanda lagi..terima kasih lagi

Dan untuk kata itu, gue semakin paham bahwa tak akan ada alat pengukur yang bisa mengukur kata itu, kata yang dimulai dengan hurus S yang tak jarang membuat merinding untuk sebagian orang yang mendengarnya

Untuk rumah baru gue ini...
Gue bersyukur
Kapan terakhir bersyukur?

2 komentar:

Anonymous said...

berapa banyak rumah mu sekarang?
rumah iklanmu, rumah-impian-dengan-balkon, rumah ini dan sebuah "rumah" lagi :).

Elfitra Mercredi Augustin said...

Kapan terakhir kali bersyukur? like, a few minutes ago. Jadi ingat ada jaman dimana semuanya kerasa salah dan menyebalkan karena ada banyak hal yang nggak sesuai keinginan. Tapi kesalahan melupakan bersyukur itu yang bikin hal kecil yang sebenarnya indah, jadi kekubur sama permasalahan kecil yang dibesar-besarin. Dan emang benar kalau katanya bersyukur bikin kita tersenyum.