Friday, February 19, 2010

Bertanya Pada Nabi

Jaman dahulu kala, Nabi Muhammad SAW selalu menjadi panutan bagi setiap umat dan pengikutnya. Tak jarang banyak pertanyaan yang dilontarkan padanya dan menjadi
acuan hidup umat manusia yang mengenalnya...

Namun, dijaman Millennium ini, seorang pemuda desa yang polos pun selalu bertanya-tanya pada Nabi dimana pun ia berada.

Hari ini ia bekerja seperti biasanya, diawali dengan doa dan sebuah kalimat Basmallah.
Lalu ia dipertemukan dengan beberapa kejadian dilampu merah, lalu ia berucap pada Nabi.

"Ya Nabi, apa yang sekiranya hendak akan engkau lakukan jika melihat seorang umatmu meminta-minta dengan cara menipu dan memperjual belikan anak kecil?"

"Ya Nabi, apa yang hendak akan engkau lakukan jika melihat umatmu selalu terburu dan melanggar lampu merah?"

Ketika lampu hijau menyala pun, pemuda polos tersebut mengendarai motornya dengan perlahan, menikmati bahwa betapa indahnya ciptaan Allah ini, tiba-tiba dari kejauhan muncullah segerombolan orang-orang berbaju putih dengan membawa seperangkat bendera yang bertuliskan arab. Kedatangan mereka tidak diindahkan dengan banyak orang yang menggunakan jalan kala itu. Suara-suara mereka, cara mereka berkendara, hingga bisa dilihat ketika mereka tidak menggunakan helm sebagai mana mestinya..

Pemuda polos itu pun bertanya lagi.

"Ya Nabi, apa yang hendak engkau lakukan jika melihat sekelompok orang yang mengaku-ngaku sebagai umatmu tetapi kehadiran mereka selalu dirasa mengganggu oleh
umatmu yang lain?"

Tak lama, gerombolan itu pun menghilang. Tak tampak dipelupuk mata. Pemuda polos itu pun hampir menemui takdirnya untuk sampai ditempat tujuan yang dia inginkan. Sesampainya disebuah rumah makan yang ia singgahi, ia lantas duduk setelah memesan makanan dan minuman untuk hidangan makan siangnya yang terik hari itu.

Di sebuah stasiun televisi swasta, ia mendapati berita-berita mengenai pornografi yang marak belakang ini dan disaat yang sama ia pun didatangi seorang waria yang bernyanyi-nyanyi untuk mendapatkan selembar uang atau bahkan jika ia beruntung, lebih dari itu.

kemudian pemuda itu pun bertanya kembali pada Nabi,

"Ya Nabi, apa yang hendak akan engkau lakukan disaat umatmu tidak lagi takut menanggalkan rasa malu dan dimana ia ingin menjadi seperti lawan jenisnya?"

selang beberapa menit berlalu, sang pemuda pun meneruskan perjalanannya hari itu untuk pulang kerumah. Tinggal 2 km lagi ia akan sampai di gubuk dunianya, tapi ia dikagetkan dengan beberapa siswa dan siswi yang sedang duduk-duduk ditaman. Nyaris sebagian besar dari mereka tengah menengadah kebawah, seperti menghadap ke sebuah kiblat baru bernama Blackberry dan Facebook.

Dan kemudian sang pemuda bertanya lagi pada Nabi untuk kesekian kalinya,

"Ya Nabi, apa yang hendak akan engkau lakukan saat ini jika engkau melihat umatmu sudah tidak peduli lagi dengan kumandang adzan dan mereka hanya peduli dengan perangkat Blackberry dan Facebook yang memindahkan kiblat mereka padanya?"

Akhirnya pemuda itu pun sampai ditujuan, gubuk sederhana tempat ia dan istrinya tinggal dengan tenang dan nyaman. Saat hendak membuka pintu, ia disapa oleh seorang bapak dengan perawakan tinggi besar seperti pemuda-pemuda di Arab Saudi. Sang bapak pun menyapa pemuda polos itu

"Wahai pemuda, dari mana saja dirimu seharian ini? Kebetulan saya baru saja pulang dari beribadah Haji, mulai kali ini jika hendak shalat, panggillah aku untuk mengimami salat kalian ", dan sang bapak melanjutkan perjalanannya dengan tegap dan membusungkan dadanya. Seperti mengeluarkan aura lebih dari sekedar rasa optimis dan ambisi.

Pemuda tersebut hanya tersenyum dan kembali ia bertanya pada Nabi,

"Ya Nabi, apa yang hendak akan engkau lakukan jika umatmu yang telah menunaikan ibadah haji, tak memperoleh berkah dari ibadah haji tersebut dan mereka mengagung-agungkan "gelar" baru yang mereka miliki? Engkau saja yang telah berulang kali menunaikannya tidak pernah menambahkan gelar tersebut dalam namamu"

Pintu sudah terbuka, sang pemuda bersyukur atas apa yang ia temui dan ia pelajari hari ini. Banyak pertanyaan yang telah ia lontarkan pada Nabi, dan dalam hati kecilnya ia berbisik kali ini,

"Ya Nabi, maafkan lah diriku yang perangainya hampir seperti anak kecil yang suka bertanya-tanya hari ini, semoga jawabanmu akan segera datang melalui petunjuk-petunjuk yang Allah berikan padaku"


Pemuda Polos

Wednesday, February 3, 2010

Prostitusi Pun Gaul Teknologi!

2 hari yang lalu, saya memutuskan untuk mampir di tempat service salah satu
produk motor. Seperti biasa service bulanan dan untungnya saat itu tidak antri
seperti biasanya...

Alih-alih menunggu hingga motor itu selesai, saya menyempatkan diri sms, telpon
dan mendengarkan lagu di iPod Touch kesenangannya saya..

Tiba-tiba, rasa santai itu dikejutkan dengan sinyal bluetooth yang masuk dalam
iPod Touch saya itu. dan tertulis jelas sebuah nama beserta no telp

WMN 081804551***

Hal itu mengingatkan saya pada sebuah cafe di Bandung. Saat itu saya sedang memesan sebuah makanan dan kemudian sinyal hotspot gratisan yang saya dapatkan ternyata
memunculkan sinyal bluetooth yang terdeteksi dengan tulisan :

CallMeToSex 08563728****

Dua buah fenomena baru yang saya simpulkan mempunyai modus yang sama. Jujur memang
saat itu dengan lokasi yang berbeda memang ada seorang perempuan yang sendirian
dengan pandangan menggoda, tapi saya tidak mau memutuskan secara sepihak bahwa
perempuan tersebut pelakunya..

Melihat hal ini, saya merasa salut sekaligus miris. Salut, karena mereka membuat
media baru dalam mengiklankan dirinya. Miris, karena teknologi menjadikan bisnis
prostitusi menjadi lebih mudah. Seperti contoh diatas...

Hal ini mungkin bisa kita ambil sisi positifnya, sebagai pekerja iklan sudah saatnya
mencari media baru yang unik dan efektif..

Selamat bekerja ^_^

Wednesday, January 27, 2010

Doing Nothing Bersanding Create Something




Hawa dingin masih menempel di kulit karena ruangan 3 x 4 m ini memang cukup lumayan untuk di jadikan ajang "pelarian" angin kondisioner. Hal inilah yang kemudian terbersit untuk menyambung coretan digital beberapa hari yang lalu..

Siang tadi sehabis berseliweran diantara wisudawan, kejadian "anarkis" kembali terulang, kali ini korbannya secarik kertas art paper A4 dan pintu depan mobil.. TKP terjadi di halaman parkir mobil UC UGM. Entah kenapa orang itu menyebar benih-benih flyer dengan berbagai placement. Kaca mobil, pintu mobil, dan nggak kalah hebatnya kaca belakang mobil.

"Korban" sudah berjatuhan tapi apakah target komunikasinya udah dapet?Dari 90% pengamatan dilapangan, sebagian besar melempar, melipat, bahkan membuang kasar kertas-kertas iklan itu..Sadis..Tapi jika dicermati kembali, gue yakin mereka melakukan itu karena ada keyakinan dan peluang, seperti lebih baik create something daripada doing nothing...

Keyakinan bahwa setiap usaha pastilah ada harapan. Entah itu harapan keberhasilan atau harapan kegagalan. Tapi sebaiknya kita coret kata gagal tadi.
Saya rasa apapun yang kita lakukan, jalankan lah dengan penuh keyakinan dan tanamkan rasa rendah hati. Walau dituai dengan kritik berbagai varian, jangan disimpan dalam hati, tapi simpanlah pada peti koreksi..

Semoga hari rabu ini sudah kita lalui dengan rasa syukur :)

Wednesday, January 20, 2010

Doktrin

Sudah lama blog ini terbengkalai, bukan berarti gue nggak mau nulis.

bingung tepatnya.

Tahun 2009 penuh kejadian yang menakjubkan, dan sekali lagi. Kaget...get..get.
2010 udah masuk hampir sebulan lamanya, dan karenanya kulit blog ini mengelupas
dan ganti casing kata orang-orang :)

Tahun ini penuh doktrin..bukan kepanjangan dari dokter ririn loh ya :P
Doktrin supaya diri ini disuntik dengan adrenalin yang lebih hebat lagi
Lebih tegar, sabar, penuh ikhtiar..pokoknya yang belakangnya -ar dan -ar gue suka deh

Asal jangan dikasih si bahtiar aja.hehehe..Minimal Astrid Tiar gitu :P

Doktrin ini nggak ngerugiin gue dan hidup baru gue. Setelah gue pikir-pikir,
doktrin ini lah yang bisa bikin hidup gue atau mungkin hidup lo berubah jadi lebih baik.

Gue yakin, sejahat-jahatnya orang pasti ia akan rindu dengan kebaikan dan berbuat baik.
Karena seperti kata Allah kalau manusia dilahirkan dalam kondisi fitrah.Termasuk gue
yang tiap hari suka jedotin jidat ke tembok, biar sadar klo mau berubah ntu butuh
perjuangan..ngan...ngann (pake efek echo ceritanye.hehhee)

Sadis ya dengernya..nggak juga sih..justru karena itu gue jadi sadar klo tahun-tahun sebelumnya banyak kesalahan dan ketidaksabaran yang gue lakuin. Sengaja atau nggak, gue nggak mau self denial..Bagi gue, parameter kehidupan bukan dilihat dari seberapa kamu menang atau kalah, tapi seberapa kuat kamu mau ikhlas dan selalu berbuat baik.

Masih inget kan dulu waktu SD, SMP, SMA kita selalu didoktrin dengan suara yang sama. Kerjain PR. Nah, klo sekarang udah gede (katanya), doktrin apa yang suka kita denger?

Klo belum ada, well...tulis ya. Sobek kertas sekarang, tulis urutannya dan tempel diseluruh ruangan bila perlu (hiperbolis abis). Liat apa yang akan terjadi (dengan gaya pak mario teguh ^_^)

Buat tahun ini yang penuh misteri, nggak ada salahnya klo gue minta maaf sekali lagi. Dimaafkan atau tidak itu bukan parameter gue untuk berbuat lebih baik dan rendah diri lagi.

Selamat Berubah!