Monday, September 3, 2007

Salesman Story

Saat saya melihat iklan ini (Bangkok Insurance) saat sungguh terenyuh
dan entah kenapa iklan ini begitu memiliki “ HATI “ menurut saya.
Walaupun menurut saya sekali lagi, kelebihan iklan ini adalah merupakan
kekurangan dari iklan ini pula.

Kenapa bisa begitu ?

So, coba saya bahas dengan singkat intisari iklan Bangkok Insurance
versi Salesman terlebih dahulu sebagai berikut :

Salesman Part One



- Iklan ini diawali dengan pesan sebagai salesman, yaitu
“ Close the deal at the first meeting “
- Kemudian adegan berlanjut dimana seorang salesman mendatangi sebuah
pertokoan yang dijaga oleh seorang Bapak dengan seorang anaknya
- Bapak tersebut sudah mengetahui terlebih dahulu bahwa salesman tersebut
ialah Salesman Asuransi (diilustrasikan Salesman tersebut berubah menjadi
seekor kecoa besar)
- Awalnya sang bapak tidak ingin mendengar penawaran yang akan diajukan
oleh sang Salesman tersebut, kemudian sang anak membujuk bapaknya
untuk memberi kesempatan mendengar penawaran Salesman tersebut.
- Lalu sang Salesman berkata “ Your children are still young, if you
die they will be damn rich ! “
- Mendengar hal itu sang bapak spontan marah, dan menyuruh salesman
tersebut berdiri, kemudian berbalik dan sang bapak menendang salesman
tersebut keluar tokonya diakhiri dengan pesan “ The life of an insurance
salesman is disgusting “

Salesman Part Two



- Iklan ini diawali dengan pesan “ If U Can’t Sell it, Find a new client “
- Kemudian adegan berlanjut dimana Salesman menawarkan jasanya kepada
seorang ibu-ibu tua yang berjualan dipinggir jalan, mendengar kata-kata
“ If you are killed in a car accident…” sang ibu spontan langsung menghajar
Salesman tadi hingga terlempar ke jalan
- Adegan berlanjut dimana Salesman tersebut (diilustrasikan sebagai kecoa
besar) berjalan tampak lesu di trotoar
- Tak lama kemudian, ia melintas didepan pertokoan pertama disaat ia
menawarkan asuransi. Ia melihat sang anak sedang memindahkan barang dari
dalam mobil
- Sang ayah sedang sakit kepala dan tidak bisa bekerja sehingga pekerjaannya
digantikan oleh sang anak
- Dengan spontan sang salesman membantu sang anak memindahkan barang
barang tersebut ke pertokoan
- Tiba-tiba anak tersebut berteriak bahwa sang ayah tiba-tiba datang.
Salesman tersebut terkejut melihat kehadiran sang bapak. Rupanya sudah
lama bapak itu melihat sang salesman membantu anaknya, ia pun berterima
kasih kepada Salesman tersebut. (Salesman diilustrasikan berubah menjadi
manusia kembali)
- Tiba-tiba salesman tersebut mengingatkan kembali akan tawaran asuransinya,
sang bapakpun langsung menghindar (Salesman diilustrasikan berubah
kembali menjadi kecoa)
- Salesman kesal karena ia gagal menawarkan asuransinya


Salesman Part Three



- Adegan bermula dimana sang salesman membantu anak sang bapak
di pertokoan tadi. (Salesman diilustrasikan menjadi kecoa)
- Sang salesman menanyakan kepada sang anak kemanakah sang ayah pergi
- Sang anak menjawab “ He went to pay the electricity bill “
- Tiba-tiba datang seorang ibu-ibu memberi kabar bahwa adik dari sang
anak tadi tertabrak mobil, spontan sang Salesman menghampiri anak yang
tertabrak tsb
- Ia berlari sambil menggendog sang anak menuju rumah sakit
- Adegan berlanjut dimana sang bapak tiba-tiba datang mencari anaknya
yang tertabrak tadi. Sang dokter menjelaskan bahwa sang anak baik-baik
saja
- Sang bapak mendatangi sang salesman yang sedang duduk didepan ruangan
dimana sang anak dirawat, ia pun berkata “ Thanks you for saving my
son’s life “
- Sang salesman meminta maaf jika ia tidak mampu membantu banyak
dan sambil mengeluarkan selembar uang ia berkata “ I don’t have much
but I want to help “
- Sang bapak berkata bahwa ia sudah mempunyai asuransi, dimana sang
salesman tersebut sebagai agennya (Salesman diilustrasikan berubah
menjadi manusia kembali)
- Sang bapak pun berkata “ From now on you have to take care of my family “
- Mendengar hal itu, sang Salesman teharu dan ia pun berterima kasih karena
sang bapak telah menggunakan asuransi yang ia tawarkan

See, kita udah sedikit tau tentang initisari dari ketiga iklan bersambung
di atas. Pertama, sesuai yang sudah saya bilang sebelumnya adalah kelebihan
dari iklan ini merupakan kelemahannya juga, karena iklan ini iklan
bersambung (Teaser Ad)

Jika audience hanya melihat salah satu versinya saja, maka iklan ini sudah
dianggap gagal karena antara iklan yang satu dengan yang lainnya mempunyai keterkaitan cerita dan pesan yang mendalam.

Lalu, dimanakah letak “ HATI “ dalam iklan ini ?

Jawabannya cukup singkat dimana hal tersebut diwakili oleh kalimat
“ I don’t have much but I want to help “

dimana dalam adegan tersebut sang Salesman memberikan uang kepada sang ayah
sebagai bentuk keprihatinannya atas musibah yang menimpa sang anak

Hal lainnya adalah ketika sang Salesman dengan gigih menggendong dan berlari
menuju rumah sakit membawa sang anak tadi

Iklan ini cukup simple, cerdas dan menghibur. Jika kita mengikuti ketiga
versinya kita akan paham akan maksud dari pesannya dan percayalah anda
akan diajak dari hanya melihat, berpikir-pikir kemudian bertindak.

Ini sebuah KETULUSAN bukan sebuah kebohongan

Sudahkah iklan-iklan kita memiliki “ HATI “ ?

3 komentar:

Anonymous said...

orang yang memiliki hati pasti melakukan segala sesuatunya dengan hati-hati sesuai dengan kehendak hati dan memikirkan hati orang lain juga..(*)

antonius.nindito said...

Ide iklannya insightfull banget untuk seorang Insurance agent yang teraniyaya dan ditolak dimana2.

kalo aku analisa dari tulisanmu (blom pernah lihat iklannya den!kapan2 aku diliatin ya) iklan ini sebetulnya enggak lemah. Aku menangkap strategi komunikasi dari pembuatnya.

kadang untuk memunculkan awareness kita harus menciptakan sesuatu yang kontroversial / shock public.

aku pernah liat poster campaign aids kalo ga di jerman ya di rusia yang menggunakan strategi teaser seperti iklan bangkok insurance.

Mereka awalnya mengeluarkan print ad bergaya poster propaganda yang justru menjatuhkan/menjelekkan ohida (diambil dari mindset masyarakat tentang ohida). Contoh: "Buruh yang mengidap HIV tak pantas dibayar" (gambar kaki besar menendang buruh keluar) dan masih banyak print ad seri lainnya. Print ad itu ditempel di pinggir jalan kayak poster event. Wah apa ga biki heboh .... pasti heboh banget tuh dan langsung nancep tuh iklan di memory setiap orang.

Selang berapa hari di atas poster tersebut ada kertas yang menempel dan menyilang bertuliskan " Say no to the new getto" yang artinya katakan tidak untuk kaum marginal baru / jangan menciptakan kaum marginal/terpinggirkan baru. Habis itu orang baru tau tuh maksud campaign. "Ooo begitu toh maksudnya, gile bener padahal aku udah jengkel selama ini. jadi gonduk deh!"

kesimpulan di atas adalah menyerang audience dua kali.
Pertama adalah membuat shock public setelah mereka aware baru memasukkan inti pesannya jadi akan sangat efektif.


Trims,

detto

Anonymous said...

makasih komennya mas dito.dan makasih juga reference dari iklan PSAnya.tapi jangan lupa kita lihat medium dari iklan itu. Kenapa saya bilang iklan ini cukup lemah secara medium, karena ini iklan TV. tingkat zipnya lebih tinggi dibandingkan masa hidup poster. (biayanya juga lebih murah poster dibandingkan iklan TV).

Berapa orang sih yang bete klo liat iklan TV?klo mediumnya poster bisa lebih banyak berbicara.apalgi
sekarang medium poster A3 sudah mulai ditinggalkan.ada yang A2 bahkan A1.lama2 poster digantikan billboard atau baliho klo biaya produksinya kecil.hehehe