Monday, May 18, 2009

Mas,Cinta itu nggak pamrih!

Hari ini saya dikejutkan dengan kata-kata seorang anak kecil, wajahnya polos sekali,baju yang ia kenakan pun sudah robek-robek sebagian..dan ia pun tak berhenti menyanyi, dan disela-sela ia menyanyi yang terdengar jelas di telinga saya, yaitu “Mas, cinta itu nggak pamrih”

Jujur saja,spontan saya terkaget dan tertegun sejenak.Tak percaya bahwa kalimat sederhana itu keluar dari mulut kecil seorang anak sederhana dengan makna yang besar.Ntah lagu apa yang dia nyanyikan sampe kalimat itu ada.Lupakan deh maestro Kahlil Gibran

Itu seperti jawaban yang sedang saya cari.Akhirnya saya pun tegas mengamini kalimat anak kecil itu.Terima kasih,nak... :)

Percaya atau nggak, kita selalu counting kebaikan2 atau pengorbanan yang selalu kita buat dan di compare buat yang kita tujukan, begitu nggak sesuai dengan yang dikasih, kita jadi nggak terima.Marah,sedih mungkin atau bahkan ada yang sampai kesel menusuk dada.

Pada awalnya memang sulit untuk menerima jika tidak sesuai dengan yang kita inginkan,tapi itu mungkin kita dikala dulu.Dan saya juga pernah bahkan mungkin sering berada di fase itu..Dan apa yang saya dapatkan jika selalu menghitung apapun yang saya lakukan utk oranglain??Hasilnya sebagian besar kecewa karena saya tidak mendapat jawaban yang sama,perlakuan yang sama

Misal, sms 5 kali sebagai perhatian hanya dibalas sekali.Telpon 3x malah balesannya nggak di tlp balik, berkorban 7 hari 7 malam membuat puisi yang ada malah dibuang (dibaca pun tidak), dan masih banyak lagi..kalian mungkin punya pengalaman pribadi? :)

Bagaimana klo kebaikan yang sudah kita susun dan kita siapkan itu kita berikan secara tulus, tanpa pamrih dan ikhlas??hasilnya?Luar Biasa..hati kita pasti tenang,karena kita mencurahkan sejuta kebahagiaan dan kejujuran didalamnya.Ya,kita tak akan lagi merasa kecewa.Bahkan kita tidak akan henti2nya mempersiapkan kebaikan dan kebahagiaan yang lain.

Susah??memang, karena Tuhan pun menciptakan manusia utk selalu dalam keadaan bersusah payah.Artinya memang kita harus berusaha..Bukan hanya bergerak secara fisik, tapi berusaha mengolah pikiran dan emosi.Bukannya perang terbesar adalah melawan hawa nafsu dan emosi kita sendiri? :)

Tapi saya yakin,jika saat ini juga kita menghentikan atau setidaknya mengurangi terlebih dahulu dari menghitung kebaikan yang akan atau sudah kita lakukan,hidup kita akan lebih tenang n penuh dengan cinta yang tulus. Karena Cinta dekat dengan Tuhan,makanya Tuhan memberikan hak kepada kita untuk mencintai karena dengan kita mencintai otomatis kita sudah dicintai.Seperti layaknya Tuhan yang senantiasa mencintai kita, walau terkadang kita lupa atau bahkan ada yang tidak mencintainya..weeits, kita nggak bakal bahan Tuhan disini.tenang :)

Dengan kita sudah mengawali dengan niat baik, menyusun dan memberikan kebaikan, kemudian ditambah sebuah doa.cukup sudah menjadi adonan yang manis,lalu biarkan lah malaikat Tuhan yang meramunya,didapurnya sendiri..karena urusan kita sudah selesai, tak perlu kita memperdulikan adonan itu jadi apa dan semanis apa.Biarkanlah orang yang kita tuju menikmati dengan caranya sendiri.

Pasrah??memang begitu,pasrah bukan berarti tak berbuat apa2.Pasrah bisa berarti dimana kita sudah mencapai titik puncak usaha.dimana bukan lagi kita yang memainkan peran memutuskan yang kanan atau kiri,memutuskan ya atau tidak.Biarkan mengalir begitu saja.Jawaban itu sebenarnya sudah ada,hanya ntah sedang bersembunyi dimana.atau mungkin sudah ada dari awal kita membuat adonan itu :)

Cinta nggak pamrih ini seperti kalimat Kahlil Gibran yang pernah saya baca dulu, “If you love someone set it free.If it's never come back, it was never meant to be.If it's come back, It is yours forever”. Bagus ya kata2nya...tidak ada counting happiness disana..ikhlas,tulus dan cantik sekali.

Lalu jika kita sudah bisa mencintai dengan cara seperti ini (bukan formula saya loh yah:P ),
bagaimana kalau kita coba dalam menjalani hidup ini??saya yakin semua kegiatan yang kita lakukan pasti akan enak dijalani.Pikiran kita tidak disibukkan dengan mana yang salah atau benar.Kita hanya berhak menjalani prosesnya, membuat jawabannya tapi tidak menentukannya secara mutlak..Bukankah kita tidak berhak memiliki apapun didunia ini??semua yang ada hanyalah pinjaman.Saya,kamu,kita dan semuanya tak luput kecil ataupun besar.

Semua jawaban pastilah berawal dari sebuah atau banyak pertanyaan,bahkan tak ada orang yang sebenarnya kesepian didunia ini karena kita sudah di ciptakan berpasang-pasangan, kita sudah dibagi sesuai kemampuan kita masing-masing,tidak ada yang terlalu.Jika ada kata terlalu,tak jarang membawa dampak buat kita sendiri.Nggak salah memang klo dari dulu kita suka mendengar, klo terlalu cinta bisa jadi benci, klo terlalu benci bisa jadi cinta..Seperti terlalu mata duitan trus kita jadi suka korupsi atau matre :P

Yuk,sama-sama kita kurangi menghitung kebaikan2 itu.Klo perlu kita switch jadi menghitung kesalahan dan meminimalisasinya.Klo kebaikan memang perlu ditingkatkan tapi tak perlu dihitung.
Biarin aja yang menghitung bagian accounting :P

Yuk kita coba dan sama-sama merasakan hasilnya,mau??

Note : sampe detik ini saya belum menemukan lagu yang liriknya tertulis kata “Cinta itu nggak pamrih”.om google aja udah nyerah.hehehee

0 komentar: