Monday, July 9, 2007

Saya HIV + ...

Pernahkah anda melihat penderita HIV + (dikenal dengan istilah ODHA) secara langsung ? atau mungkin anda melihatnya lewat media ? Pernahkah anda membayangkan bagaimana rasanya menjadi ODHA? Apa yang anda pikirkan ketika dokter mengatakan bahwa anda HIV + ? pernahkah anda berbicara dengan ODHA ? pernahkah ? kata-kata itu yang terngiang di benakku ketika ak dan teman-teman memutuskan untuk menggunakan kaos oblong putih bertuliskan “ Saya HIV + “ dihari terakhir kami berada di Batam

Yup..ak dan teman2 ingin merasakan menjadi ODHA sehari. Mulai dari hotel tempat kami menginap, warung makan yang kami kunjungi, hingga bandara yang kami gunakan, menjadi saksi nyata perbuatan kami ini. Apa hasilnya ? mengejutkan… Dari mulai petugas hotel yang tersenyum kecil, penjaga warung makan yang mengembalikan uang kembalian dengan gugup, duduk diletakkan diseat bangku pesawat paling belakang, cemoohan orang-orang, orang enggan duduk bersebelahan bersama kami, kasir dunkin donuts yang menjadi judes, sampai ada juga yang memberikan rasa simpati.

Pengalaman pertama ini tak bisa ak lupakan. Tentu..karena walaupun ak bukan penderita langsung, setidaknya ak sudah bisa merasakan sedikit penderitaan mereka..perasaan terluka mungkin, dimana orang-orang masih banyak yang tidak bisa menerima kehadirannya, tidak mau berbicara apalagi saling berbagi kasih.

Semua orang pasti tidak ingin menjadi ODHA karena itu bukan sebuah cita-cita, itu juga bukan kutukan. Bagiku itu hanya sebuah titipan. Titipan yang harus dipergunakan dengan baik tanpa harus menyesali masa lalu yang menyebabkan. Menjadi ODHA bukan akhir dari kehidupan, bukan juga sebagai penghambat rasa kemanusiaan. ODHA juga punya pilihan dan masih punya kesempatan. Kami hanyalah segelintir percobaan yang mencoba mengerti perasaan mereka dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat Indonesia.

Oblong putih itu akan selalu ak simpan dan akan selalu menjadi bukti perasaan bagi siapa saja yang pernah menjadi ODHA sesungguhnya. Tak mudah memang, tak mudah…tapi untuk apalagi mengucilkan?untuk apalagi mencemooh?untuk apalagi menyakiti? Sudah saatnya kita berubah…BERUBAH..untuk sebuah penerimaan, sebuah ketulusan yang murni. Bahwa ODHA pun manusia biasa seperti kita, ingin hidup tenang, ingin diterima kapanpun & dimanapun, bahkan mereka ingin menolong. Ya…menolong.membantu mengingatkan kita agar tidak mencoba menjadi seperti mereka, mengingatkan agar kita selalu waspada, mengingatkan agar kita tidak mencoba-coba walaupun masih muda, dan selalu mengingatkan kepada kita untuk selalu setia.

Percayalah…ODHA bukan sebuah impian, ODHA tidak perlu dihindari. Semuanya butuh kasih, cinta, ketulusan yang kesemuanya itu adalah bibit dari KESETIAAN.

Teman anda HIV + ? tak perlu takut…..rangkulah , berikan mereka senyuman

1 komentar:

Anonymous said...

wow..pengalaman yg menarik..pertanyaan nya, dimanakah bisa mendapatkan kaos itu he3x...tidak bisa dipungkiri, walaupun kita ingin menjadi sesorang yg merangkul para ODHA dgn kasih sayang, ada sebagian dari diri kita yg masih merasa kan 'takut'...jgn2 ntr kita ketularan lah...jgn2 ini lah, itu lah...sorry to say, tp aq rasa itulah kenyataan yg ada...