Sunday, July 15, 2007

Sekolah ? 90% Omong Kosong

Sejak awal ak memang merasakan kejenuhan, ya…kejenuhan dalam masalah akademis. Maaf, bukan bermaksud ngegampangin nih tapi kenyataannya emang gitu. Ok..ini true story..ak hidup di lingkungan keluarga yang bisa dibilang lumayan (thanks GOD buat anugrah dan kesempatan ini). Jujur…bapak hanya lulusan STM tapi beliau bisa kerja dengan jabatan yang tinggi (I’m proud of you Dad), ibu cuma lulusan SMA..sedangkan ak hanya lulusan diploma. Tiap hari nggak jarang ak ketemu banyak orang, tua-muda, kaya-miskin, dan smuanya beda-beda.

Dan ak bersyukur berada di keluarga yang fair, jadi klo nggak mau ngelanjutin sekolah, it’s oke…mau langsung kerja juga boleh. Asal bisa bertanggung jawab dengan hidupnya sendiri. Bagiku itu bukan sebuah kebebasan total belaka, itu justru sebuah peringatan. Yup, peringatan untuk diriku sendiri yang lebih suka berada dengan dunia luar…Terus terang, ak hanya menyelesaikan TA ku dalam waktu kurang lebih semalam (bukan bermaksud sombong lo :p ) tapi ini memang terjadi. Berarti, apa yang ak pelajari selama 3 tahun hanya disimpulkan dalam waktu semalam.ckckckck…gile, kasih dah si babe dulu dah ngebiayain kuliah tapi hasilnya cuma abis dalam semalam. Ak selalu bilang, klo selama ini apa yang ak pelajari di sekolah dan kuliah cuma OMONG KOSONG. Tegas ni ceritanya…(yang nggak setuju dengan pendapatku ini silahkan angkat tangan dan kaki deh)

Well, kita lihat omong kosong yang ak terima selama sekolah atau kuliah :

1.Dulu banget, waktu TK ak suka banget pelajaran menggambar, entah itu buat ngejailin atau emang dipake buat tugas yang di kasih guru. Tapi, entah kenapa ak juga sering dapet nilai jelek untuk pelajaran menggambar. Lantaran gambar yang ak buat nggak sesuai dengan contoh di guru. Si guru bilang klo ada dua gunung, trus ditengah-tengahnya ada matahari, ada jalan raya, rumah kecil, pohon trus ditambah sawahnya. Tau nggak ak suka gambar apa ? yang ak gambar tu cewe-cowo yang lagi gandengan. Guru bilang gambarku salah, tapi sekarang ak sadar klo itu pembodohan awal. Imajinasi nggak boleh dibatasi. Padahal yang namanya sekolah itu kan memperluas pengetahuan. Ada yang mengalami hal yang sama ?

2.Beranjak SD kita sering banget di tanya guru tentang cita-cita, nggak sedikit guru yang bilang klo cita-cita kita harus menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa, padahal klo kita lihat emang ada profesi berguna bagi nusa dan bangsa ?

3.Kita juga sering disuruh menghafal daripada memahami, jadinya kita kayak robot yang cuma hafal tapi nggak ada aksinya. Masih inget pancasila ? Pernah nggak terpikir untuk kita mengaplikasikannya. Ak aja nggak inget banget Logo Pancasila itu kayak apa. Ribet nggak sih (Gambar deh klo bisa)

4.Tumbuh dikit, kita sering banget disodorin dengan yang namanya Les Pelajaran atau LKS. Klo dilihat fungsinya samar-samar deh, malah bisa dikatakan sampingannya guru atau yang lebih parahnya lagi klo mau nilai bagus kita harus ikut les dengan guru yang bersangkutan

5.Beranjak SMA kita udah dibayang-bayangin dengan seabrek pelajaran dengan waktu belajar yang padet banget (pelarian anak SMA untuk refreshing karena mumet, ya klo nggak pacaran, ngeband, mulai bolos sampe jadi preman sekolah). Trus ujung-ujungnya banyak orang yang berlomba-lomba pengen masuk IPA (biar dibilang pinter trus dijamin sukses hidupnya). Memangnya bangsa ini mau penuh dengan ilmuwan. Mau buat bom ? Bahkan disekolahku, kelas IPAnya sampe 4, trus kelas IPS-nya cuma 1. Bangga? Trus kemana lulusan-lulusan itu?

6.Waktu kuliah, kita disuguhi dengan berbagai mata kuliah yang isinya sama sekali nggak nyambung, misalnya semester 1 kita belajar tentang Kupu-kupu, semester 2 belajar tentang Ulat trus semester 3 belajar tentang kepompong. Nyambung nggak ? harusnya kan ulat-kepompong-kupu2…tapi parahnya, itulah kenyataan pendidikan kita. Belum lagi ditambah dosen yang agak sok tau, belum pernah jadi praktisi udah bisa bilang ini itu tentang mata kuliah yang diajarkan. Tapi mahasiswa cuma bisa ngangguk-ngangguk dan nggak belajar geleng-geleng karena itu salah (geleng-gelengnya mungkin cuma ditempat dugem kali yee.hehehe…)

7.Finally, waktu kita lulus n mulai cari kerja..semua kebingungan akhirnya mencuat kepermukaan. Lulus Teknik Sipil tapi kerja di Advertising Agency, lulus Kedokteran Gigi kerjanya di Penyiar Radio, lulus di Hukum kerjanya jadi reporter. Hehehe..lucu yah? Tapi inilah dunia kerja. Nyata rasanya…

Intinya kita nggak boleh under estimate masalah pendidikan, jangan dikira yang cuma lulusan SD bisanya cuma jadi gembel atau yang lulusan professor bisa sukses. Itu nggak berlaku didunia kerja. Yang ada hanya Keberanian, Usaha, Berani Gagal, Sosial. Gelar ? Hmmm, bisa berlaku tapi bisa juga nggak…

I Hate School !

1 komentar:

Anonymous said...

di Zaman (pake Z besar) sekarang ini, selama bisa gunain segala kesempetan yg ada, insya Allah bisa kok... bisa apa? NGISING??